Assalaamu'alaikum...
Bismillaah...
Bulan Rajab telah kita lewati, bulan mulia itu telah meninggalkan kita, rasanya mungkin belum maksimal di bulan tersebut keseriusan dan keikhlasan kita dalam menghamba kepada Allah, namun betapa sayangnya Dia kepada kita dengan menyediakan bulan Sya'ban berikutnya yang telah kita masuki ini, rugi rasanya jika tidak kita manfaatkan sebaik-baiknya , apalagi nanti akan disusul dengan datangnya penghulu bulan yaitu bulan Ramadhan sebagai pelebur segala dosa-dosa kita yang pernah kita lakukan sebelumnya.
Rasulullah saw bersabda: “…Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban
adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku…”(Mafatihul Jinan, bab
2, Sya’ban)
Rasulullah saw bersabda:
“Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan Allah. Barangsiapa
yang berpuasa satu hari, maka wajib baginya surga. Barangsiapa yang dua
hari, maka ia akan menjadi sahabat para nabi dan shiddiqin pada hari
kiamat. Barangsiapa yang berpuasa penuh satu bulan dan bersambung dengan
bulan Ramadhan, maka dosa-dosa diampuni, dosa kecil maupun dosa
besarnya walaupun ia berasal dari darah haram.” Hadis ini diriwayatkan
oleh Imam Ali bin Abi Thalib (sa). (Fadhail Al-Asyhur Ats-Tsalatsah: 55)
Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata: Ketika bulan Sya’ban tiba Ali
Zainal Abidin (sa) mengumpulkan para sahabatnya kemudian berkata: “Wahai
sahabat-sahabatku, tahukah kalian bulan apakah ini? Bulan ini adalah
bulan Sya’ban, Nabi saw bersabda: ‘Bulan Sya’ban adalah bulanku,
berpuasalah kamu di bulan ini karena cinta kepada Nabimu dan mendekatkan
diri kepada Tuhanmu’. Aku bersumpah, demi Zat yang diriku dalam
kekuasaan-Nya, sungguh aku mendengar ayahku Al-Husein (sa) berkata: ‘Aku
mendengar Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib (as) berkata: ‘Barangsiapa
yang berpuasa di bulan Sya’ban karena cinta kepada Rasulullah saw dan
mendekatkan diri kepada Allah, Dia mendekatkannya pada kemuliaan-Nya
pada hari kiamat dan mewajibkan baginya surga’.” (Mafatihul Jinan, bab
2, Sya’ban)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar